Kamis, 03 Juli 2014

ciri mahluk hidup

CIRI - CIRI MAKHLUK HIDUP DAN PEMBELAJARANNYA DI SD


A.    Mengidentifikasi Ciri - Ciri Makhluk Hidup
Makhluk hidup terdiri atas manusia, hewan dan tumbuhan. Makhluk hidup mempunyai ciri - ciri yang membedakan dengan benda mati. Benda mati terkadang mempunyai ciri yang sama dengan makhluk hidup tetapi tidak memenuhi semua cirri yang dimiliki makhluk hidup.
1)      Ciri - Ciri Makhluk Hidup :

a)      Bernapas
Bernapas (respirasi) adalah proses mengambil atau menghirup oksigen (O2) dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) dari tubuh makhluk hidup. Oksigen digunakan untuk proses oksidasi biologi. Oksidasi biologi adalah proses pembakaran zat makanan oleh oksigen untuk menghasilkan energi dan karbondioksida sebagai zat sisa. Proses oksidasi biologi berlangsung di dalam sel - sel tubuh.
b)      Memerlukan Makanan
Makhluk hidup memerlukan makanan untuk memenuhi kebutuhan akan zat makanan atau nutrisi. Hewan dan manusia tidak dapat membuat bahan makanannya sendiri (heterotrof). Mereka memanfaatkan makanan dari hasil fotosintesis tumbuhan hijau dan sumber lain dari hewan dan alam. Sedangkan tumbuhan berhijau daun dapat membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis (autotrof). Nutrisi di dalam tubuh dimanfaatkan untuk :
·         Menghasilkan energi/tenaga untuk melakukan aktivitas hidup
·         Pertumbuhan dan pembangun tubuh
·         Memelihara jaringan dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak
·         Mengatur berbagai proses metabolisme tubuh
·         Sebagai pertahanan tubuh terhadap berbagai macam penyakit

c)      Bergerak
Pengertian gerak pada makhluk hidup tidak harus selalu berpindah tempat. Gerak merupakan perubahan posisi suatu makhluk hidup terhadap suatu acuan tertentu. Makhluk hidup dapat melakukan gerak pada sebagian atau seluruh bagian tubuhnya.
Gerak hewan dan manusia bersifat aktif karena dapat berpindah tempat. Hal ini terjadi karena hewan dan manusia mempunyai sistem gerak berupa otot, tulang dan sendi yang sudah sempurna.
Gerak pada tumbuhan merupakan reaksi terhadap faktor lingkungan. Gerak pada tumbuhan hanya pada bagian tertentu dari tubuhnya sehingga gerakannya bersifat pasif, misalnya bunga mekar, akar mencari air dan mineral, serta daun mencari sumber cahaya matahari.
d)     Peka Terhadap Rangsangan
Makhluk hidup memiliki kemampuan untuk menerima dan menanggapi perubahan yang terjadi disekitarnya (rangsang). Rangsang dapat berupa cahaya, bunyi, bau, rasa, atau sentuhan. Manusia dan hewan memiliki sistem indera, sistem saraf, sistem hormon, dan sistem otot yang baik sehingga mampu melihat, mendengar, mencium, mengecap rasa, dan menyentuh / meraba. Misalnya, ketika kaki kita tiba - tiba terkena duri, pasti kita akan dengan cepat mengangkat kaki sambil berteriak kesakitan.
Tumbuhan tidak mempunyai sistem indera, sistem saraf, sistem hormon, dan sistem otot. Meskipun demikian, tumbuhan peka terhadap rangsang berupa cahaya, air, gaya tarik bumi, sentuhan dan keberadaan zat kimia. Kemapuan menanggapi rangsang pada tumbuhan disebut iritabilitas.
e)      Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Makhluk hidup harus dapat beradaptasi agar bisa bertahan hidup, apabila makhluk hidup tersebut tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dia akan mati atau harus berpindah ke lingkungan yang baru (migrasi).
Adaptasi makhluk hidup dibedakan menjadi:
ü  Adaptasi morfologi adalah penyesuaian terhadap lingkungan yang berhubungan dengan bentuk tubuh atau alat tubuh. Contoh: tumbuhan air memiliki bentuk daun yang lebar dan akar yang panjang sesuai dengan lingkungan hidupnya, burung memiliki bentuk paruh dan kaki yang berbeda untuk menyesuaikan dengan jenis makanannya.
ü  Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contoh : cicak memutuskan ekornya apabila dikejar kucing, kerbau senang berkubang di air lumpur pada siang hari.
ü  Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat tubuh terhadap lingkungan. Adaptasi fisiologi tidak mudah diamati karena fungsi alat - alat tubuh umumnya terletak di bagian dalam tubuh. Contoh: manusia berkeringat saat cuaca panas, tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga mempunyai bunga yang berbau khas.

f)       Berkembang biak
Makhluk hidup berkembangbiak untuk memperbanyak diri atau menghasilkan individu baru. Tujuan utama makhluk hidup berkembangbiak adalah untuk menjaga kelestarian jenisnya supaya tidak punah.
Cara perkembangbiakan makhluk hidup berbeda-beda. Hewan berkembang biak antara lain dengan beranak, bertelur, bertelur-beranak, bertunas, fragmentasi atau membelah diri. Tumbuhan berkembang biak secara alami dan buatan. Perkembangbiakan alami pada tumbuhan berlangsung secara generatif (kawin) melalui proses penyerbukan dan secara vegetatif (tidak kawin), misalnya membelah diri, spora, tunas, umbi, geragih dan akar tinggal. Perkembangbiakan tumbuhan secara buatan, misalnya stek, mencangkok, merunduk dan kultur jaringan.
g)      Tumbuh dan berkembang
Semua makhluk hidup akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pada awalnya hewan, manusia dan tumbuhan berukuran kecil, kemudian secara bertahap tumbuh menjadi besar. Bertambahnya ukuran tubuh yang meliputi tinggi, berat, dan volume inilah yang disebut dengan pertumbuhan. Pertumbuhan merupakan proses perubahan ukuran yang bersifat kuantitatif (dapat diukur). Pertumbuhan pada manusia dan hewan ada batasnya. Setelah mencapai usia tertentu, manusia dan hewan tidak tumbuh lagi. Sedangkan tumbuhan hampir selalu tumbuh sepanjang hidupnya.
Pertumbuhan diikuti dengan proses perkembangan, yaitu proses biologis makhluk hidup menuju tingkat kedewasaan atau kesempurnaan. Perkembangan merupakan proses bersifat kualitatif (tidak dapat diukur). Pada proses perkembangan terjadi perubahan susunan dan fungsi organ-organ tubuh, misalnya: seorang anak sudah dapat makan sendiri, katak dapat bertelur, pohon mangga berbunga dan berbuah.
h)      Mengeluarkan zat sisa
Zat sisa dari proses metabolisme tubuh makhluk hidup harus dikeluarkan, jika tidak akan menimbulkan racun di dalam tubuh. Zat sisa yang dikeluarkan bisa berupa cairan, gas ataupun zat padat.
Pengeluaran zat - zat sisa dibedakan menjadi :
§  Ekskresi, merupakan pengeluaran zat - zat sisa yang dilakukan oleh kulit dan ginjal. Kulit akan mengeluarkan zat sisa berupa keringat melalui kelenjar keringat di bawah kulit. Ginjal akan menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa berupa urine.
§  Respirasi, merupakan pengeluaran CO2 dan uap air sebagai zat sisa proses respirasi yang dikeluarkan melalui hidung.
§  Defekasi, merupakan pengeluaran zat sisa pencernaan makanan berupa tinja (feses) melalui anus.
Untuk mengeluarkan zat sisa tersebut, diperlukan sistem pengeluaran yang baik agar proses pengeluaran zat sisa dapat berjalan dengan lancar.



2)      Penggolongan Makhluk Hidup Berdasarkan Cirinya

a)      Penggolongan Hewan

v  Berdasarkan jenis makanannya
ü  Herbivora atau pemakan tumbuhan, contohnya sapi dan kambing.
ü  Karnivora atau pemakan daging, contohnya harimau dan buaya.
ü  Omnivora atau pemakan daging dan tumbuhan, contohnya ayam.
v  Berdasarkan tempat hidupnya
§  Darat, contohnya sapi, kuda, kambing.
§  Air, contohnya ikan, udang dan kerang.
§  Amfibi(dapat hidup di air dan di darat), contohnya katak.
v  Cara berkembang biak
¥       Melahirkan (vivipar), contohnya sapi, kuda, kambing.
¥       Bertelur (ovipar), contohnya ayam, bebek, burung.
¥       Bertelur dan melahirkan (ovovivipar), contohnya ular dan kadal.
v  Cara bergerak
Þ    Berjalan, contohnya kuda, sapi.
Þ    Terbang, contohnya burung.
Þ    Berenang, contohnya ikan.
Þ    Melompat, contohnya katak.
v  Penutup tubuh
Æ      Rambut, contohnya kucing, kelinci.
Æ      Bulu, contohnya burung, ayam, bebek.
Æ      Sisik, contohnya ikan.
Æ      Cangkang, contohnya siput.

b)      Penggolongan Tumbuhan

Ø  Tempat hidup
ü  Darat, contohnya jati, singkong.
ü  Air, contohnya teratai dan enceng gondok.

Ø  Jenis biji
§  Berkeping satu (monokotil),contohnya padi, kelapa, jagung.
§  Berkeping dua (dikotil), contohnya kacang tanah, jeruk, mangga.
Ø  Jenis tulang daun
¥       Menyirip, contohnya daun jambu, daun mangga, daun bayam.
¥       Menjari, contohnya daun papaya, daun kketela pohon.
¥       Melengkung, contohnya daun genjer dan gadung.
¥       Sejajar, contohnya daun tebu dan daun padi.
Ø  Bentuk batang
Þ    Berkayu, contohnya jati, mangga, rambutan.
Þ    Tidak Berkayu, contohnya bayam, padi, kangkung, jagung.
Ø  Jenis akar
Æ      Akar tunggang, contohnya  mangga, jeruk, kacang tanah.
Æ      Akar serabut, contohnya jagung, kelapa, padi.

B.     Mengidentifikasikan Persamaan Antara Hewan dan Tumbuhan
Berikut ini adalah perbedaan antara tumbuh - tumbuhan / pohon dengan hewan secara umum yang meliputi berbagai bidang, yaitu :
1)      Cara Mendapatkan Makanan
ü  Hewan : Heterotrof.
ü  Tumbuhan : Autotrof dan Heterotrof.
2)      Pigmen / Pigmentasi
§  Hewan : Tidak memiliki klorofil.
§  Tumbuhan : Pada umumnya berklorofil.
3)      Susunan Tubuh
¥       Hewan : Mempunyai susunan tubuh dan sejumlah tipe organ yang tetap.
¥       Tumbuhan : Hidupnya menetap di suatu tempat dengan organ tubuh yang selalu berganti - ganti.
4)      Reaksi Terhadap Rangsangan
Þ    Hewan : Peka dan memiliki sistem syaraf / saraf.
Þ    Tumbuhan : Kurang peka dan tidak mempunyai sistem syaraf / saraf.

5)      Pertumbuhan
Æ      Hewan : Secara tertutup dengan ukuran dan bentuk yang relatif terbatas.
Æ      Tumbuhan : Ukuran dan bentuk mudah berubah dengan dipengaruhi kondisi lingkungan sekitar.
6)      Cairan Tubuh
»       Hewan : Cairan tubuh kaya akan zat garam.
»       Tumbuhan : Cairan tubuh sedikit mengandung garam.
7)      Diferensiasi
§      Hewan : Lebih berdiferensiasi dengan memiliki banyak organ tubuh.
§      Tumbuhan : Sedikit diferensiasi dengan sedikit organ tubuh.
8)      Susunan Sel
ª      Hewan : Tidak memiliki dinding sel dengan vakuola yang kecil atau bahkan tidak memiliki vakuola.
ª      Tumbuhan : vakuola besar dan memiliki dinding sel tebal pada sel - selnya.

C.     Menggolongkan Hewan Berdasarkan Ciri - Cirinya

1)      Hewan Vertebrata

v  Pengertian Vertebrata

Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung. Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel - sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini tidak di memiliki oleh yang tidak bertulang punggung. Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system kerja sempurna peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh - pembuluh menjadi salurannya.
Ciri - ciri tubuh hewan yang bertulang belakang :
·         Mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai bagian ekor.
·         Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang - tulang tengkorak.
·         Tubuh berbentuk simetris bilateral.
·         Mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak mutlak ada contohnya pada katak.
Ciri alat tubuh hewan yang bertulang belakang sebagai berikut :
X       Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon untuk pengendalian. Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal tubuh.
X       Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.
X       Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal).
X       Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru - paru (pulmonosum) kulit dan insang operculum.
X       Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang terletak di sebelah vertran (depan) dan tulang belakang.
X       Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian dalam).
X       Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin berupa ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma .
Hewan bertulang belakang (vertebrata) ini terdiri atas kelas yaitu :
a)      Kelas Pisces (Ikan)
b)      Kelas Amphibi (Latin amphi = dua, bia = hidup)
c)      Kelas Reftilia (Bahasa latin repare = merangkak / merayap)
d)     Kelas Aves (Burung)
e)      Kelas mamalia (Bahasa latin mamae artinya kelenjar buah dada, mamalia artinya hewan menyusui)

v  Filum - Filum Hewan Vertebrata

a)      Kelas Pisces (Ikan)
Ciri utama Pisces sebagai berikut :
©      Hewan berdarah dingin yang hidup di dalam air.
©      Bernapas dengan insang (operculum) dan di bantu oleh kulit.
©      Tubuh terdiri atas Kepala.
©      Rangka tersusun atas tulang sejati
©      Jantung terdiri atas satu serambi dan satu bilik
©      Tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi berenang
Pisces dapat di bagi menjadi beberapa ordo antara lain:
o   Ordo Apodes
Familia (1) : Angulidae
Species : Ikan panjang (Arguilia vulgaria)
Familia (2) : Muruenidae
o   Ordo Acthopterygi
Familia (1) : Parsidae
Species : Kakap (Lataes carca lifer)
Familia (2) : Muruenidae 
o   Ordo Heterostonata
Species : Ikan lidah
o   Ordo Labysinthici
Famili : Analamtidal
Species : ikan bandeng (lates carca lifer)
Familia : scombridae 
Species : tongkol (enthymus palamys)
o   Ordo Masacop Terygii
Famili (1) : chipeidae
Species : ikan bandeng (chonos-chonos)
Famili (2) : ikan salam (salmosalor)
o   Ordo Ostariophysi
Familia (1) : analamtidal
Species : kakap (lates carca lifer)
Famili : scmbridae

b)      Kelas Amphibia
Ciri - ciri amphibia sebagai berikut :
Ø  Dapat hidup di air dan di darat ataupun tempat - tempat yang lembab
Ø  Disebut juga hewan yang mempunyai tempat hidup (habitat) di dua alam
Ø  Hewan bernafas dengan paru - paru dan kulit. Telur dan berudu katak hidup di air kemudian setelah dewasa hidup di darat, berudu berbentuk seperti ikan yang bernafas dengan insang dan kulit, setelah masanya tumbuh kaki yang susut oleh kehidupan dan akhirnya ekor menghilang sementara itu insang berangsur - angsur menghilang dan digantikan oleh paru - paru kemudian katak menjadi dewasa.
Ø  Jantung beruang tiga yaitu dua serambi dan satu bilik.
Ø  Berkembang biak dengan bertelur dan pembuahan sel telur oleh sperma terjadi di luar tubuhnya (fertilisasi eksternal).
Amphibi dapat dibagi menjadi beberapa ordo:
o   Ordo bymnofora / opoda (amphibia tidak berkaki tetapi memiliki ekor)
Species : ular, cacing (ichtyo phisgentmosus)
o   Ordo anura/solienta (amphibia tidak berekor tetapi memiliki kaki)
Famili : Ranidae
Species : Katak buduk, katak hijau (Kamacun crivoras)
Familia : hyhidae
Species : katak pohon (hyla SP)
o   Ordo wodela / candata (amphibia yang berekor dan berkaki)
Familia : pretidae
Species : aning lumpru (necturus onaculanu)
Familia : crypto bran chidae
Species : solomonder air (ripto bronchus akeganiesis)

c)      Kelas reftilia (hewan melata)
Ciri - ciri hewan melata adalah sebagai berikut :
¥       Kulit kering bersisik dari zat tanduk karena zat kertin
¥       Bernafas dengan paru-paru
¥       Berdarah dingin (porkoliokonal) yakni yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu lingkungan
¥       Umumnya bersifat avivar (bertelur), contoh kadal, dan vivipar beranak, contohnya ular.
¥       Jantung terdiri dari empat ruang yaitu dua serambi dan dua bilik yang masih belum sempurna.
Reptilia dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain :
o   Ordo crocodilian
Familia : crocodylidae
Species : buaya sedang (crocodyeus bifocatus), buaya besar (crocodyes porosus)
o   Ordo chelonian
Familia (1) : crocodylidae
Species : penyu (chelaina nydas)
Familia (2) : tryony chidae
Species : kuya (try ony x cartilaginews)
Familia (3) : testudinidae
Species : kura - kura (euora ambirinesis)
o   Ordo cacerilia 
Familia (1) : cacertidae
Species : cicak (hemidacty frenatus)
Familia (2) : geckonocdae
Species : tokek (gecko monarchis)
Familia (3) : henoermatidae
Species : kadal (heloderma SP)
Familia : varanidae
Species : komodo (voronus komodensis), biawak (voronus salvator
o   Ordo Aphidia
Contoh : ular sawah, ular kobra dan sebagainya

d)     Kelas Aves (Burung)
Ciri utama aves sebagai berikut :
è Alat penglihatan, alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan baik.
è Berdarah panas (homoioteral).
è Jantung terdiri dari empat ruang 2 serambi dan 2 bilik yang sudah berkembang dengan baik
è Pembuahan sel telur dan sperma / fertilisasi terjadi di dalam tubuh induk (fertilisasi internal)
è Terdapat sepasang testis, Sedangkan ovarium hanya satu dan tumbuh dengan baik di sebelah kiri.
Aves dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain :
o   Ordo colombiforines
Familia : columbidal 
Species : perkutut (geopilia striata)
o   Ordo coraciiformes
Familia : arcedinadae
Species : telengket (harcy concholm)
o   Ordo grana cares
Familia (1) : ardidae
Species : bangau (reptotilas javanicus)
Familia (2) : rassidal
Species : mordar (parphyrio albus)
o   Ordo nato tores
Familia (1) : laridae
Species : dara laut 
Familia (2) : pamilirostros
Species : bebek / itik (anus koshos)
Familia (3) : sphe niscidae
Species : pinguin (aptenodytes SP)
o   Ordo rapaces
Familia (1) : fontanida
Species : alap - alap (falco papuanus)
Familia (2) : strigi dae
Species : burung hantu (suba kukua)



e)      Kelas Mamalia
Ciri - ciri utama hewan mamalia sebagai berikut :
Æ     Umumnya hidup di daratan, tetapi ada pula yang hidup di air seperti ikan paus, lumba - lumba.
Æ     Berdarah panas.
Æ     Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak.
Æ     Otak berkembang dengan baik.
Æ     Fertilisasi internal.
Æ     Bernafas dengan paru - paru.
Æ     Terdapat 4 ruang jantung yang sempurna.
Macam - macam ordo hewan mamalia antara lain :
o   Ordo dactyla 
Species : Topis (clocidura marina), Badak Jawa (rhino cerassoondaicus)
o   Ordo insectivore
Species : cecurut (cocidura mosina), Tupai (tupaja javarita)
o   Ordo phalidata
Species : trenggiling (tubuh bersisik)
o   Ordo chiroptera
Species : kelelawar (micro chiroptera SP), Kalong (megachiroptera SP)
o   Ordo marsupial
Species : kucing (fell is catus),Singa (fell is lion), Harimau (fell is tigris), Serigala (canislupus)
o   Ordo marsopialia
Species : kanguru (macropus)
Kuskus (plalanger)
o   Ordo prosboscidae
Species : gajah (elephan indicus), Gajah Africa (loxoder africanus)
o   Ordo artidactyea
Species : kerbau (bubalus - bubalus), Banteng (basssonduicus), Kambing (capra faleoheri)


v  Sistem Pencernaan Pada Hewan Vertebrata
Proses pencernaan makanan dapat terjadi secara mekanik dan kimia. Pencernaan mekanik adalah proses yang mengubah makanan menjadi bagian-bagian yang kecil. Sedangkan pencernaan secara kimia adalah suatu proses pengubahan makanan dengan bantuan enzim pencernaan.
o   Sistem Pencernaan pada Ikan
Misalnya, ikan mas mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan anus. Ikan mempunyai lidah yang pendek terdapat pada dasar mulut, lidah itu tidak dapat digunakan seperti lidah pada hewan lainnya. Ikan mas tidak mempunyai kelenjar ludah tetapi mempunyai kelenjar lendir dari mulutnya. Lambung merupakan pelebaran dari saluran pencernaan.
o   Sistem Pencernaan pada Amphibia 
Sebagai contohnya adalah katak mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, kloaka. Untuk membantu menelan makanan, yaitu makanan tersebut dicampur dengan ludah yang dihasilkan oleh kelenjar ludah. Pencernaan makanan berlangsung di dalam lambung katak mempunyai kelenjar pencernaan yaitu hati dan pankreas.
o   Sistem Pencernaan pada Reptilian
Seperti dicontohkan kadal yang mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Kadal mempunyai hati dan pancreas sebagai kelenjar pencernaan. Lambung pada reptilia bentuknya sesuai dengan bentuk badannya, misalnya lambung kura - kura berbentuk agak bulat.
o   Sistem pencernaan pada burung
Sebagai contoh burung merpati mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan kloaka. Burung mempunyai hati dan pancreas, keduanya merupakan kelenjar pencernaan yang berada di luar saluran pencernaan.


o   Sistem Pencernaan pada Mamalia
Hewan mamalia misalnya sapi mempunyai lambung yang tersusun dari empat bagian yaitu perut besar (rimen), perut jala (reticulum) perut kilab (omosum), dan perut masam (obomasum). Makanan yang berupa rumput dan sebangsanya dari mulut melewati kerongkongan masuk ke dalam perut besar, dari perut besar makanan kembali ke mulut untuk dimumah, setelah dimumah makanan ditelan dan masuk ke dalam perut jala, kemudian ke perut kilab dan akhirnya ke perut masam.

2)      Hewan Invertebrata

v  Pengertian Hewan Invertebrata
Hewan Invertebrata adalah yang tidak bertulang belakang, serta memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang punggung / belakang, juga sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah lebih sederhana dibandingkan hewan invertebrata.
v  Filum - Filum Hewan Invertebrata

a)      Filum Frotozoa
Frotozoa merupakan hewan bersel satu yang hidup di dalam air, protozoa memakan tumbuhan dan hewan, frotozoa berkembang biak secara reproduksi unseksual atau vegetatif dengan cara membelah diri dan dengan cara seksuan / generatif konjugasi.
Filum frotozoa terbagi menjadi beberapa kelas :
·         Kelas hewan berambut getar (cikata)
·         Kelas hewan berkaki semu (rhizopoda)
·         Kelas hewan berspora (sporozoa)
·         Kelas hewan berbulu cambuk (flogellato)

b)      Filum Forifera (Hewan Berpori)
Forifera merupakan hewan air dan hidup di laut bentuk tubuh seperti tumbuhan yang melekat pada suatu dasar laut, jadi forifera dapat berpindah tempat dengan bebas, tubuh forifera seperti tabung yang memiliki banyak pori (lubang kecil pada sisinya dan mempunyai rongga di bagian dalam) forifera dapat berkembang biak dengan cara generatif dan vegetatif.
Forifera terdiri dari tiga kelas :
·         Kelas corcorea
Terdiri dari zat kapur (spikula) dan hidup di laut yang dangkal, contoh; seghpha SP, charsarina SP 
·         Kelas hexactinelida
Terdiri atas zat kersik dan hidup di laut yang dalam. Contohnya pnerorepa SP
·         Kelas demospangia
Tubuh lunak bahkan tidak mempunyai rangka, contoh spongia SP

c)      Filum coelentrata (hewan berongga)
Coelentrata berasal dari kata coilos (berongga) dan entron (usus) coelentrata mempunyai dua macam bentuk yakni bentuk pasif yang menempel pada suatu dasar dan tidak berpindah.
Coelentrata terdiri dari 3 kelas :
·         Kelas anthozoa
·         Kelas hydrozoa
·         Kelas scyphozoan

d)     Filum platyhelminthes (cacing pipih)
Kata platyhelminthes berasal dari bahasa Yunani, kata plays (pipih) dan hemlines (cacing). Platyhelminthes adalah yang mempunyai pipih. Hewan golongan ini mempunyai tubuh simetris bilateral, (kedua sisi sama), tubuh lunak dan tidak bersegmen (ruas) tetapi tidak mempunyai peredaran darah.

Platyhelminthes terbagi ke dalam tiga kelas yaitu:
·         Kelas turbellaria (cacing berambut getar)
·         Kelas trematoda (cacing isap)
·         Kelas cestroda (cacing pita)

e)      Filum Mollusca (hewan lunak)
Sesuai dengan namanya, hewan lunak mempunyai tubuh lunak yang dilindungi oleh cangkang dari bahan kalsium (kapur) mollusca bersifat hermoporit, mempunyai sistem pencernaan, sistem pernapasan, dan sistem pengeluaran.
Mollusca dibedakan menjadi 4 kelas;
·         Kelas lamilli brancuiata (golongan karang dan tiram)
·         Kelas gastropoda (golongan siput)
·         Kelas cephalopoda (golongan cumi-cumi)
·         Kelas amphineura

f)       Filum Enchinodermata (Hewan Berkulit Duri)
Kata di atas berasal dari bahasa Yunani echimos (landak) dan derma (kulit) semua hewan yang termasuk filum echinodermata biasanya hidup di laut, bentuk tubuhnya simetris radial (sisi tubuh melingkar sama). Mempunyai sistem ameudakral (sistem pompa air). Rangka dalam berkapur dan memiliki banyak duri yang menonjol. Daya generasinya amat besar.
Filum enchinodermata terdiri dari 5 kelas yaitu:
·         Kelas bintang laut (asteroidal)
·         Kelas landak laut (echinoidal)
·         Kelas bintang laut (opiuroidal)
·         Kelas lilin laut (crinoidal)
·         Kelas teripong (holothuroidae)
·          

g)      Filum Antropoda
Filum ini mempunyai Jumlah species yang paling besar dibandingkan filum - filum lain. Tubuh dan kaki beruasa - ruas dan simetris bilateral, rangka luar mengandung zat kimia. Antropoda mempunyai peredaran darah, tetapi darahnya tidak berwarna, pertumbuhannya lama mengalami metamorfosis (perubahan bentuk).
Filum antropoda terdiri atas:
·         Kelas serangga (insecta)
·         Kelas laba - laba (arachoidae)
·         Kelas udang - udangan (erustacea)
·         Kelas lipan (mynapoda)

v  Sistem Pencernaan Pada Hewan Invertebrata

o   Sistem Pencernaan pada Hewan Protozoa
Misalnya pada amoeba merupakan hewan bersel satu segala aktivitas hidupnya terjadi di dalam sel itu sendiri. Demikian juga pencernaan makanan terjadi di dalam sel, disebut pencernaan indra sel. Pada waktu amoeba mendapatkan makanan segera amoeba membentuk kaki semu yang mengarah kepada makanan selanjutnya dikelilingi kaki semu kemudian makanan tersebut dibawa ke protoplasma. Dalam protoplasma yang mengandung makanan yang menghasilkan enzim pencernaan. Dalam rongga makanan tersebut terjadi pencernaan makanan. Makanan yang telah dicerna yang berupa sari makanan diserap dari sisa-sisa makanan dan dikeluarkan dari dalam tubuh.
o   Sistem Pencernaan pada Golongan Hermes
Misalnya pada cacing tanah mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok, empedal, usus dan anus. Bagian depan kerongkongan agak membesar disebut paring yang berfungsi untuk mengisap makanan dari mulut dan membasahinya dengan lendir. Makanan cacing tanah berupa humus yang terdapat di tanah yang bersifat asam, dikelilingi kerongkongan terhadap tiga pasang kelenjar yang menghasilkan zat kapur yang dapat menetralkan sifat asam makanannya.
o   Sistem Pencernaan pada Hewan Insect
Serangga misalnya belalang mempunyai tembolok berfungsi untuk menyimpan makanan sementara di sebelah bawah tembolok terdapat kelenjar ludah yang menghasilkan ludah. Ludah tersebut dialirkan melalui saluran induk ke dalam rongga mulut. Dari tembolok makanan masuk ke dalam empedal dan dalam empedal makanan dihancurkan, selanjutnya makanan diteruskan ke dalam lambung. Di bagian depan lambung terdapat enam pasang usus buntu yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan. Makanan yang tidak dicerna diserap di dalam lambung. Sisa - sisa makanan dari usus melalui peletum dikeluarkan melalui anus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar