Ciri-Ciri Mahluk Hidup dan Kebutuhannya
Standar
Kompetensi: Memahami
ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhi perubahan pada makhluk hidup.
Kompetensi Dasar:
1.1 Mengidentifikasi cirri-ciri dan
kebutuhan mahluk hidup.
Di alam
terdapat penggolongan benda ke dalam kelompok makhluk hidup dan benda mati.
Perbedaan keduanya didasarkan pada ciri-ciri hidup. Benda mati tidak memiliki
ciri-ciri kehidupan, sedangkan benda hidup memiliki ciri-ciri hidup.
Para pakar biologi telah menyepakati bahwa makhluk hidup memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
1.
Bernafas
Semua makhluk hidup pasti
melakukan proses pernapasan. Bernapas adalah proses mengambil udara (O2)
yang sangat diperlukan tubuh untuk pembakaran makanan dan menghasilkan energi
yang dibutuhkan tubuh. Proses pernapasan makhluk hidup berbeda-beda, tergantung
pada tempat dan jenisnya. Makhluk hidup yang hidup di darat seperti manusia, mamalia, reptil, burung bernapas menggunakan
paru-paru, untuk kelompok burung memiliki pundi-pundi untuk menyimpan udara
saat terbang. Amfibi bernafas dengan paru-paru dan kulit contohnya katak. Ikan yang hidup di air bernapas menggunakan insang, untuk
ikan yang hidup di daerah yang kurang air (lumpur) mempunyai
lipatan-lipatan insang disebut labirin. Labirin dapat menyimpan cadangan
oksigen. Serangga
bernapas dengan trakea. Trakea adalah pembuluh-pembuluh halus yang bercabang
yang memenuhi seluruh bagian tubuh serangga dan bermuara pada stigma. Stigma
adalah lubang yang terletak di sisi tubuh bagian kiri-kanan. Stigma
berfungsi sebagai tempat keluar masuknya udara. Cacing tidak mampunyai alat
pernapasan khusus, cacing bernapas melalui permukaan kulit tubuhnya yang
basah. Untuk hewan ber sel satu bernafas dengan berdivusi. Tumbuhan bernapas melalui stomata atau
mulut daun dan lentisel (lubang yang ada pada batang tumbuhan).
Setiap makhluk melakukan gerak, sebagian atau
seluruh bagian tubuhnya, dari suatu posisi (tempat)
ke posisi (tempat) yang lain. Manusia bergerak menggunakan tangan dan kaki.
Hewan memiliki alat gerak yang beraneka ragam, antara lain:
a.
Kaki
pada sebagian besar vertebrata
b.
Kaki
pada hewan darat
c.
Sirip
pada ikan
d.
Sayap
pada burung
e.
Kaki
semu (psudopodia) pada Amoeba proteus
f.
Bulu
cambuk (flagel) pada Euglena viridis
g.
Bulu
getar (cilia) pada Paramecium caudatum
h.
Perut
pada ular dan cacing
Selain manusia dan Hewan,tumbuhan juga bergerak. Gerak tumbuhan terjadi
karena adanya rangsangan. Tumbuhan tidak memiliki sistem saraf tetapi dapat
menerima dan menanggapi rangsangan yang diterimanya. Rangsangan tersebut dapat
berupa rangsangan mekanis misal sentuhan, cahaya, suhu, air, dan zat-zat kimia.
Gerak tumbuhan sangat lambat sehingga tidak terlihat oleh mata telanjang atau
sulit untuk diamati secara sepintas.
Semua makhluk membutuhkan makanan (zat makanan)
untuk sumber energi, membangun tubuh, mengganti sel-sel tubuh yang rusak dan
mengatur aktivitas fisiologi lainnya. Jenis (zat) makanan dan cara
memperolehnya berbeda-beda, tergantung jenis makhluknya.
Manusia dan hewan untuk memperoleh makanan sangat
bergantung pada makhluk hidup lain (heterotrof).
Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui
fotosintesis,. Bahan zat dasar yang diserap tumbuhan berupa gas, garam-garaman
(mineral) dan air tanah, dibantu oleh energi cahaya yang berasal dari matahari,
Namun Sebagian tumbuhan hidup masih bergantung pada tumbuhan lain.
Makhluk hidup yang dapat membuat makanannya
sendiri disebut bersifat autotrof.
4. Peka
terhadap Rangsang
Salah satu ciri makhluk
hidup adalah respon terhadap rangsangan. Kemampuan memberi tanggapan terhadap
rangsangan disebut dengan iritabilitas. Hewan memiliki sistem saraf dalam
menanggapi rangsangan. Rangsangan dapat disebabkan oleh faktor luar tubuh.
Misalnya, mata kita akan berkedip apabila terkena cahaya yang silau. Sedangkan tumbuhan bereaksi terhadap
rangsangan cahaya, air, dan struktur tanah.
Gambar. Pertumbuhan Manusia dan tumbuhan
Setiap makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang bersifat irreversible
(tidak dapat Kembalikebentuk semula). Pertumbuhan merupakan pertambahan sel-sel
tubuh, sehingga ukuran tubuh kembali bertambah dan tidak bisa kembali mengecil. Sedangkan perkembangan merupakan matangnya
organ-organ tertentu.
6. Berkembang
biak
Berkembang
biak adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan
Tujuan berkembang biak adalah untuk melestarikan keturunan
agar tidak punah dan menambah jumlah generasinya.
Cara perkembangbiakan makhluk hidup dibagi jadi dua,
yaitu secara generatif (kawin) dan vegetatif (tidak kawin). Perkembangbiakan
generatif ditandai dengan adanya pembuahan yaitu proses peleburan sel telur dan
sel sperma pada manusia dan hewan, sedangkan pada tumbuhan yaitu proses peleburan
benang sari dan putik. Sedangkan perkembangbiakan vegetatif ditandai dengan
tidak adanya pembuhan, perkembangbiakan hanya melibatkan satu induk saja.
Contohnya tunas, membelah diri, stolon atau geragih, dan spora.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar